Marhaban Ya Ramadhan, for those who celebrate! :)
Ga kerasa sebentar lagi udah lebaran. Rasanya masih sama kaya lebaran-lebaran sebelumnya, excited sih, tapi.. begitu-begitu aja. Since aku bukan orang yang terlalu strict sama agama, tapi bukan berarti aku ga suka menyambut lebaran dan ga percaya sama agama lho. Cuma yah.. tidak fanatik. Malah justru, dari sudut pandang aku dan keluargaku, yang fanatik itu kurang baik. Hehe.
Kebetulan, aku bukan orang berasal dari 1 darah. I mean, I'm Javanese, tapi ga pure jawa. Get my point? Nano-nano gitu, emang yang dominan darah jawa, tapi ada keturunan belanda & chinese. So, di keluarga aku ada banyak banget kebiasaan yang beda, dan (satu hal paling krusial) keyakinan yang berbeda-beda pula. That's why, aku hampir merayakan semua hari besar. Bukan merayakan, mungkin lebih tepatnya ikut dalam sukacita hari raya mereka masing-masing.
So here I am, di keluarga yang sangat menyenangkan. Kebetulan lagi, kami memegang teguh Pancasila dan mengamalkannya dengan baik. Apalagi sila pertama. Ketuhanan Yang Maha Esa, they said. Kadang sering mengamati orang-orang di sekitar, mereka yang sama-sama melafalkan Pancasila dengan serentak, tapi tidak diaplikasikan. Hanya sebatas ucapan formalitas saat upacara. How come? Bagaimana bisa orang-orang hidup berdampingan tetapi tidak mengindahkan perbedaan?
Suka sedih deh kalau lihat orang yang rasis sama orang yang beda sama mereka. Kenapa, sih? Apa yang salah? Contohnya, baru-baru ini ada kasus festival makan daging anjing di China. Orang-orang di seluruh dunia sedang sibuk menyebarluaskan petisi agar festival tersebut tidak jadi dilaksanakan. Guess what, ada salah satu temenku jawab "biarin aja anjing dibunuh, lagian kan haram di agama Islam". And I'm just like, what the fuck?! Sebenernya sih gapapa aja kalau dia ga mau sign petisi nya, tapi kan ga perlu sejahat itu buat menolak. And that's the biggest point.
They are human but have no humanity. Indeed. Tuhan mana yang ngajarin manusia buat ga punya hati? Agama apa yang memberi contoh untuk menyiksa sesama? Setahu aku, pasti di setiap agama diajarinnya 3 kunci kehidupan kok; maaf, tolong, dan terimakasih. Intinya, ajaran Tuhan pasti tentang berbuat kebaikan, kan? So why, kenapa kalian masih dengan bangga mengatasnamakan agama di atas perlakuan kalian yang sekiranya kurang pantas sekalipun di depan agama? Bukan berarti aku manusia yang sudah sejalan dengan yang dimaksudkan Tuhan, lho. Tapi tolonglah, belajar menghargai.
"Agama memang menjauhkan kita dari dosa. Tapi, berapa banyak dosa yang kita lakukan atas nama agama?" -RA Kartini